Senin, 26 November 2007

Reflection

Kuperhatikan mukanya berubah ketika dia mengucapkan kata perpisahan. Dan selanjutnya tak kubiarkan kata-kata meluncur dari bibirnya. Kutinggalkan dia sendiri dan kutemukan diriku berlari menembus dinginnya angin malam. Yang kutahu saat itu aku tak bisa membenduing air mataku yang mendesak keluar. Aku tak kuasa menahan kepedihan dihatiku namun kutahan isak tangis untuk kesekian kalinya. Kucoba untuk tidak menangis di hadapannya.

Aku tahu aku tak pantas untuk dirinya, tapi aku tak bisa menerima keputusan sepihak ini, aku membutuhkannya. Bahkan aku tak tahu apa aku bisa hidup tanpa dirinya. Kucoba membuka mata hatiku, kutengok sejenak masa laluku sat-saat bersamanya, kenangan-kenangan bersamanya, kusadari aku memang tak bisa memilikinya maka detik itu juga kuputuskan untuk melepaskannya, membiarkan di pergi dari hidupku, membebaskannya untuk mencari kebahagiaan di tempat lain, tetapi tidak disini tidak bersamaku.

Kuhampiri dia, kukecup pipinya dan kukatakan padanya, betapa aku mengasihinya dan aku tidak akan menahannya lebih lama. Tapi sebaliknya, aku akan melepaskannya, merelakannya pergi jauh dari hidupku dan tak kubiarkan dia menyia-nyiakan kebahagiaannya hanya bersamaku. Kubebaskan dia dari rasa bersalah dan kukatakan kepadanya bahwa semua akan baik-baik saja.

Sekilas kulihat sinar penyesalan dimatanya yang redup dan tanpa kusadari aku sudah berada di dekapannya. Kubiarkan dia mengeringkan air sisa air mataku. Kubiarkan dia membelai rambutku, bahkan mengecup keningku. "Terimaksih untuk semuanya", kudengar dia berbisik lirih ditelingaku dan sayup-sayup kudengar langkah kakinya semakin menjauh meninggalkanku. Saat itu kusadari bulir air mataku turun dari kedua mataku dan kutahu aku harusmelanjutkan kehidupanku.

Note :
Bahwa cinta tak selalu harus memilki seringkali malah melepaskan. Sebenarnya cinta yaitu melihatnya bahagia walaupun bukan bersama kita. Kita bisa disebut pecinta sejati bila kita bisa merelakan orang yang kita cintai bahagia bersama orang lain, dan kita masih bisa tertawa dan memberi dukungan. Bukan yang memaksakan orang yang kita cintai untuk selalu bersama kiat.
"Genggamlah pasir yang ada di tanganmu dengan biasa. Karena bila kau menggenggamnya denga sangat erat, engakau bukan mendapatkannya, malah kehilangannya"

Tidak ada komentar: